Hamas Menanggapi Pernyataan Trump: 'Kami Tidak Akan Membiarkan Rencananya Terwujud'

Table of Contents

Izzar Risyq, Pimpinan Hamas

Gaza, 5 Februari 2025 – Hamas dengan tegas menolak pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengatakan bahwa "warga Palestina tidak memiliki pilihan selain meninggalkan Jalur Gaza." Hamas menganggap pernyataan tersebut sebagai "rasis" dan sebagai "resep untuk menciptakan kekacauan dan ketegangan di kawasan."  

Anggota Biro Politik Hamas, Izzat al-Rishq, dalam pernyataannya menegaskan:  

“Kami dengan tegas menolak pernyataan rasis ini, yang merupakan upaya terang-terangan untuk menghapuskan masalah Palestina dan menyangkal hak-hak nasional kami yang sah.”  

Ia menambahkan:  

“Selama lebih dari lima belas bulan mengalami pengeboman dan kehancuran, rakyat kami di Gaza telah menggagalkan semua upaya pemindahan dan pengusiran. Mereka tetap teguh di tanah mereka dan tidak akan menerima rencana apa pun yang bertujuan mencabut mereka dari akarnya.”  

Sementara itu, Sami Abu Zuhri, salah satu pemimpin Hamas, mengatakan dalam pernyataan pers:  

“Kami menolak pernyataan Trump yang mengatakan ‘warga Gaza tidak punya pilihan selain meninggalkannya’. Kami menganggapnya sebagai resep untuk menciptakan kekacauan dan ketegangan di kawasan, karena rakyat Gaza tidak akan membiarkan rencana ini terwujud.”  

Ia juga menegaskan bahwa solusi yang dibutuhkan adalah mengakhiri pendudukan dan agresi terhadap rakyat Palestina, bukan mengusir mereka dari tanah mereka.  

Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, juga menyampaikan penolakan tegas terhadap pernyataan Trump. Dalam pernyataannya, ia menegaskan:  

“Kami menolak sepenuhnya pernyataan Trump tentang pengusiran warga Palestina dari Gaza. Pernyataan ini mencerminkan tidak adanya standar moral dan kemanusiaan, serta merupakan bagian dari upaya melegitimasi pemindahan paksa.”  

Ia juga menambahkan bahwa pernyataan Trump bersifat rasis dan mengabaikan realitas tragis yang dihadapi rakyat Palestina di Gaza.  

“Alih-alih meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan kemanusiaannya, mereka justru diberi hadiah atas genosida dan pemindahan paksa yang mereka lakukan.”  

Mengenai rekonstruksi Gaza, Qassem menegaskan:  

“Rekonstruksi dapat dilakukan dengan rakyat Gaza tetap tinggal di tanah mereka. Tidak boleh ada rekonstruksi yang dijadikan dalih untuk pemindahan paksa, seperti yang diusulkan oleh kelompok sayap kanan Israel.”

Sumber: Al-Quds Al-Arabi, London

Posting Komentar