Gaza Pasca Kesepakatan: Jumlah Korban Syahid dan Pengungsi Bertambah, Sementara Israel Melanjutkan Serangannya di Jenin

Table of Contents

Netanyahu sebelum bertolak ke Washinton, AS

3 Februari 2025 -Pada hari ke-16 sejak kesepakatan gencatan senjata di Gaza, Kantor Media Pemerintah di Gaza mengumumkan bahwa jumlah korban syahid telah meningkat menjadi 61.000 jiwa. Selain itu, Israel telah melakukan 9.268 pembantaian terhadap keluarga Palestina dan menyebabkan pengungsian dua juta warga Palestina. 

Perkembangan Politik 

Secara politik, Axios, media berita Amerika Serikat, mengutip pernyataan pejabat Israel yang menyatakan bahwa masa depan kesepakatan gencatan senjata di Gaza bergantung pada hasil pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. 

Sementara itu, Otoritas Penyiaran Israel melaporkan bahwa Netanyahu telah tiba di Washington. Hari ini, Senin, ia dijadwalkan bertemu dengan Steve Witkoff, utusan Trump untuk Timur Tengah, guna membahas negosiasi tahap kedua dari perjanjian gencatan senjata. 

Trump dan Netanyahu juga dijadwalkan bertemu pada hari yang sama, bertepatan dengan dimulainya kembali negosiasi tahap kedua kesepakatan gencatan senjata di Gaza. 

Situasi di Tepi Barat 

Di Tepi Barat yang diduduki, sumber-sumber Al Jazeera melaporkan bahwa pasukan Israel telah meledakkan seluruh blok perumahan di distrik Al-Damaj, kamp pengungsi Jenin, di utara Tepi Barat. 

Militer Israel mengklaim bahwa penghancuran bangunan di Jenin adalah bagian dari apa yang mereka sebut sebagai "operasi pencegahan terorisme di utara Tepi Barat". 

Selain itu, dua warga Palestina juga gugur akibat tembakan tentara Israel – satu di kamp pengungsi Jenin, utara Tepi Barat, dan satu lagi di kamp Al-Arroub, Hebron, selatan Tepi Barat. 

Kesimpulan 

Meskipun kesepakatan gencatan senjata telah berjalan lebih dari dua minggu, penderitaan rakyat Palestina belum berakhir. Jumlah korban terus bertambah, pengungsian semakin meluas, dan serangan di Tepi Barat masih berlanjut. Sementara itu, masa depan kesepakatan ini masih bergantung pada negosiasi antara pemimpin AS dan Israel.

 

Sumber: Aljazeera

Posting Komentar