Data Rencana Pengusiran Warga Gaza Sepanjang Sejarah

Table of Contents


Data Rencana Pengusiran Warga Gaza Sepanjang Sejarah  

Laporan Khusus

5 Februari 2025

Pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyerukan pengusiran warga Gaza bukanlah yang pertama dalam sejarah wilayah ini. Gaza telah lama menjadi target berbagai skema pengusiran, tetapi rakyatnya selalu menggagalkan rencana tersebut dengan ketahanan, keberanian, dan keterikatan mereka dengan tanah air mereka.  

Berikut adalah proyek-proyek utama yang pernah diajukan untuk mengusir penduduk Gaza sepanjang sejarah modern:  

1. Proyek Pengusiran ke Sinai (1953)  

- Kolaborasi antara pemerintah Mesir dan UNRWA.  

- Anggaran $30 juta dialokasikan untuk memindahkan 10.000 - 12.000 keluarga pengungsi ke barat laut Sinai.  

- Tujuannya adalah mengurangi populasi pengungsi di Gaza sebesar 25% dalam lima tahun dengan membuka 500.000 hektar tanah tandus untuk direklamasi.  

- Gagal karena penolakan rakyat dan tekanan politik.  

2. Rencana Departemen Luar Negeri AS & Kongres (1968)  

- Memindahkan warga Palestina dari Gaza ke Tepi Barat, lalu ke Yordania dan negara-negara Arab lainnya.  

- Kongres AS mempertimbangkan rencana untuk mengusir 200.000 warga Palestina ke Jerman Barat, Argentina, dan Selandia Baru.  

- Gagal karena penolakan dari negara-negara tujuan.  

3. Proyek Al-Arish (1970)  

- Dipimpin oleh Ariel Sharon, komandan wilayah selatan militer Israel.  

- Ratusan keluarga Gaza dipindahkan ke Al-Arish, Sinai.  

- Tujuan: Mengurangi populasi Gaza dari 400.000 menjadi 100.000 jiwa.  

- Penduduk yang bersedia pindah ditawari insentif finansial, tetapi proyek ini gagal karena kompleksitas politik.  

4. Rencana Giora Eiland (2000)  

- Disusun oleh Jenderal Giora Eiland, mengusulkan pembentukan negara Palestina di Sinai.  

- 720 km² wilayah Sinai akan diberikan ke Gaza sebagai kompensasi untuk penyerahan sebagian wilayah Tepi Barat ke Israel.  

- Mesir menolak tegas, dan rencana ini gagal karena meletusnya Intifada Al-Aqsa.  

5. Proyek Yoshua Ben Aryeh (2004)  

- Mengusulkan negara alternatif bagi Palestina di Sinai, termasuk pelabuhan dan kota baru.  

- Skema ini didasarkan pada pertukaran tanah antara Mesir, Israel, dan Palestina.  

- Gagal karena Israel menarik diri dari Gaza pada 2005 dan memberlakukan blokade.  

6. "Kesepakatan Abad Ini" (2018)  

- Rencana yang diajukan oleh Pemerintahan Trump untuk menempatkan warga Palestina di luar tanah mereka dengan insentif ekonomi.  

- Ditolak keras oleh Palestina serta Mesir dan Yordania, karena alasan keamanan dan politik.  

7. Rencana Pengusiran selama Perang 2023  

- Saat perang di Gaza dimulai pada Oktober 2023, rencana pengusiran kembali muncul.  

- Dokumen rahasia mengungkap rencana pembangunan kamp pengungsian di Sinai dan zona steril untuk mencegah kembalinya warga Palestina.  

- Ditolak oleh Mesir, Yordania, dan komunitas internasional.  

 "Rencana Jenderal" yang berupaya menghancurkan seluruh wilayah Gaza Utara juga gagal setelah rakyat Gaza menolak menyerah dan tetap bertahan.  

8. Proposal Trump (2025)  

- Trump kembali mengusulkan pengusiran warga Gaza ke Mesir dan Yordania, mengklaim bahwa Gaza tidak lagi layak huni.  

- Ditolak tegas oleh negara-negara Arab dan masyarakat internasional, yang menegaskan penolakan terhadap perubahan demografi paksa.  


Mengapa Rencana Pengusiran Ini Selalu Gagal?  

1. Perlawanan Palestina  

- Warga Palestina menganggap pengusiran sebagai garis merah.  

- Bertahan di tanah mereka adalah bentuk perlawanan terhadap pendudukan Israel.  

2. Penolakan Negara-Negara Arab  

- Mesir dan Yordania secara konsisten menolak skema ini, mengkhawatirkan dampak keamanan dan politik.  

3. Dampak Politik yang Besar  

- Upaya pengusiran massal dapat memicu ketidakstabilan besar di kawasan dan meningkatkan konflik regional.  

Meskipun berbagai upaya pengusiran telah dilakukan selama beberapa dekade, Israel tidak pernah berhasil melaksanakan rencana tersebut. Ketahanan rakyat Palestina, serta penolakan Arab dan internasional, telah menjadi penghalang utama bagi keberhasilan skema-skema ini.  

Perjuangan Palestina tetap menjadi isu utama di kawasan, dengan rakyatnya yang terus mempertahankan hak mereka untuk tetap tinggal di tanah air mereka.

Sumber: alresalah.ps

Posting Komentar